Selasa, 29 Desember 2015

Seperti Mesti Kita Angin dan Daun

Lis
Lis, kau terus menulis, padahal kau tahu aku tak mampu membaca. Apa kau masih menulis dengan bahasa rasa? Seperti angin pada daun. Kita pernah saling erat memeluk. Lalu angin pergi, daun jatuh. Seperti mesti. Kita angin dan daun. Seharusnya kau di sini, di sampingku. Di depan layar teredup yang kita miliki. Aku merindukanmu. Jika aku angin, kau daun. Lis, aku sedang kebingungan. Bahkan seringkali tidak yakin menyebut sepuluh setelah menyebut sembilan dalam menghitung. Aku kebingungan seperti angin, udara yang bergerak mencari kekosongan.

Senin, 17 Agustus 2015

SEDIKIT RINGKASAN MENUJU NAMA INDONESIA

Happy Birth Day (HBD) mungkin lebih kekinian, tetapi rasanya kurang pas bila digunakan untuk menyatakan selamat hari kemerdekaan. Beberapa kali saya menemukan tulisan “HBD Indonesia” di media sosial.

Hal tersebut memunculkan keinginan untuk mencari tahu asal-usul nama “Indonesia”. Sedikit yang saya temukan, tapi agar kekinian, saya post saja menjadi status.
Sebelum memiliki nama Indonesia, wilayah kepulauan yang menjadi negara Indonesia sekarang pernah mendapatkan beberapa sebutan dari beberapa pihak yang berbeda. Sebutan-sebutan tersebut di antaranya:
1)    Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan) oleh bangsa Tionghoa,
2)    Dwipantara (Kepulauan Tanah Sebrang) dalam catatan kuno bangsa India,
3)    Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa) oleh bangsa Arab,
4)    Indische Archipel, Indian Archipelago, atau I’Archipel Indien (Kepulauan Hindia) atau juga disebut Hindia Timur oleh bangsa-bangsa Eropa,
5)    Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda) oleh unit politik di bawah jajahan Belanda,
6)    To-Indo (Hindia Timur) oleh Pemerintah pendudukan Jepang.
7)    Insulinde* (Kepulauan Hindia) oleh Edward Douwes Dekker (Multatuli)

James Richardson Logan (1819-1869) memberikan nama yang lebih khas untuk Kepulauan Hindia, yakni Indonesia. Pertama kali nama Indonesia muncul dalam jurnal JIAEA volume IV tahun 1850.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Lalu atas inisiatif Mohammad Hatta, tahun 1922 nama organisasi pelajar “Indische Vareeniging” berubah menjadi “Indonesische Vereeniging”, dan majalah kelompok tersebut yang asalnya bernama “Hindia Poetra” diubah menjadi “Indonesia Merdeka”.

Secara politik, nama Indonesia berawal sejak Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club tahun 1924, Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia, dan Jong Islamieten Bond yang memebentuk kepanduan “Nationaal Indonesische Padvinderij (Nativij)” pada tahun 1925. Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Sumber: Wikipedia. Dirangkum deui.
17 Agustus 2015  

Senin, 16 Maret 2015

Tarucing Garing Katiga maén deui

Tarucing Garing show deui, peuting kamari (16/3/2015). Maén dina acara Konsér keliling Shocking Rajah, tempatna di Butcher's Bill jl.Taman Pramuka, Bandung. Runtuyan acara konsér Shocking Rajah dimimitian ti tabuh 19.30 nepi ka 23.00.

Nu tampil di antarana Perkusi Raiqin, Lisénda-Sambada, Film Behind The Scene (BTS) karya sutradara Syarah Meidiana, Tarucing Garing Katiga, Ice Bar Circus Band, jeung Shocking Rajah.

Tarucing Garing dipercaya keur ngeusi screening video. Judul-judul anu diputerkeun peuting tadi nya éta (1)Ban Mobil, (2)Bapa Urang, (3)Haphap, (4)Helm, (5)Jujur, (6)Meksiko, (7)Ngajakan, (8)Polwan, (9)Sendal, (10)Sieun Hamil, (11)Teu ngartos.

Kamis, 19 Februari 2015

#ANJIBLOG ART SPACE

Ieu di handap aya sababaraha gambar meunang Andi Gita Lesmana.

"TIRAI"
Media pensil dan charcoal di atas kertas.
A4
2014


"TARIAN RINDU ANGIN DAN DAUN"
Media pensil di atas kertas.
A4
2014


"MENGGAPAI BAYANGAN"
Media pensil dan graphite pensil di atas kertas,
digital finishing.
A4
2014


"BUK"Media pensil di atas kertas.
2015

Gambar-gambarna Andi bisa ditingali ogé di http://instagram.com/andjisbernoda.

"Tirai" dimuat dina koran Pikiran Rakyat, Minggu, 31 Agustus 2014.
"Tarian Rindu Angin dan Daun" dimuat dina koran Pikiran Rakyat, Minggu, 4 Januari 2015.
"Menggapai Bayangan" dimuat dina koran Pikiran Rakyat, Minggu, 15 Pébruari 2015.
"Buk" dimuat dina koran Pikiran Rakyat, Minggu, 6 September 2015.

 

 



Sabtu, 31 Januari 2015

CARA SAVE VIDEO DARI INSTAGRAM PADA HAPE ANDROID

Kemarin saya sudah menulis cara nge-save foto dari instagram pada hape android, sekarang giliran berbagi cara nge-save videonya. Tutorial ini berdasarkan pengalaman pribadi.
Penting untuk dibaca, cara ini TANPA MENGGUNAKAN APLIKASI PIHAK KE TIGA. Lumayan manfaatnya, bias menghemat memori internal hape dan menjaga kerahasiaan akun instagram kita.
Di bawah ini adalah alat dan bahan yang harus dipersiapkan:
alat:
Alat:
hape android segala mérek yang masih bias dipake.
Bahan:
1. Aplikasi instagram
2. Video sasaran kamu di instagram. Boleh yang méjéng di home instagram kamu atau kam cari senddiri di akun orang lain..
3. Aplikasi eksplorer atau file manager (saya menggunakan es explorer)
Lngkah-langkah:
1. Buka instagram punya kamu
2. Cari video yang akan kamu save
3. Play video yang kamu inginkan.
4. Selesai… (hah? Maenya ngan sakieu?)
Belum beres, tapi video udah masuk ke hape kamu tanpa kamu sadari.
5. Keluar dari instagram
6. buka es explorer  memori internal hape
7. cari dan masuk ke folder ”android”
8. masuk ke folder “data”
9. banyak folder di sana, salah satunya ada folder “com.instagram.android”
10. masuk ke folder “com.instagram.android”
11. masuk ke folder “cache”
12. masuk ke folder “video”
13. di dalam folder “video” kamu akan melihat file-file yang gambarnya tanda Tanya semua. Itu sebenernya video yang kamu buka atau sekedar kamu lewati di home.
14. Pilih salah satu atau semua file yang tanda Tanya-tanda Tanya itu. Terus “rename” dan cantumkan ekstensi “mp4” di belakang filenya.
15. Misal ada file “e5f9c131.0”, kamu rename jadi “e5f9c131,mp4”
Dan bisa diplay sebagai video.
16. Beres.



Catatan tambahan:
Sekian menit setelah posting, ternyata ada respon.
"Gening teu tiasa dibuka kang?"
--"Ko ga bisa dibuka (di-play) kang?"--

Ternyata, file manager bawaan samsung seperti hape saya dan adik yang komen itu ga bisa dipake nge-rename ekstensi file.
Kalo mau pake Es-Explorer nge-rename file-nya.
Nama pas rename pake file manager samsung, dari "namafile.0" direname jadi "namafile.mp4.0"
Sedangkan pake Es Explorer, dr "namafile.0" direname jadi "namafile.mp4"

Jumat, 30 Januari 2015

CARA SAVE FOTO DARI INSTAGRAM DI ANDROID

Kalian pasti udah tau instagram kan? Jadi ga usah dibahas lagi. Yang pasti instagram ga ngasih fitur untuk ngesave foto yang diupload orang lain.
Tapi di artikel ini saya mau berbagi cara ngesave foto dari instagram, tanpa aplikasi pihak ke tiga. Dan bukan hasill screenshot. Ya kalo hape kalian punya layar kualitas HD (high definition atau hade yang artinya bagus dalam bahasa Sunda) sih mending langsung screenshot aja. 
Tutorial ini saya dapat dari pengalaman pribadi.

Karena hape yang saya pake layarnya biasa aja dan cuma 320x480 pixel, jadi kurang memuaskan ngambil/ngesave gambar dari instagramnya.
Oke, langsung ke caranya:
Siapkan alat dan bahan.
Alat:
hape android segala mérek yang masih bias dipake.
Bahan:
1. Aplikasi instagram
2. Foto yang ingin kamu save (yang pasti foto milik orang lain kan, karena kalo foto milik sendiri mah udah otomatis masuk ke galeri setelah beres upload).
3. Aplikasi browser (saya pake UC BROWSER for Android)
Langkah:
1. Buka instagram punya kamu (gambar 1).
2. Cari poto/gambar yang akan kamu save (gambar 2).
3. Klik/tap tiga titik vertical di bawah foto, posisinya sejajar dengan icon love dan comment (gambar 2).
4. Nanti akan muncul tulisan “Salin URL Berbagi” atau “Copy Share URL”. Sama aja Cuma beda bahasa.
5. Klik “Salin URL Berbagi” atau “Copy Share URL” (gambar 3).
6. Close instagram.
7. Buka UC Browser (gambar 4).
8. Paste link yang udah di-copy ke kolom “masukan alamat” / “enter address” (gambar 5).
9. Dan enter/cari
10. Nanti muncul gambar yang kamu maksud tadi, udah gitu tekan dan tahan gambar yang muncul. Dan akan muncul tulisan “lihat gambar”. (gambar 6 & 7)
11. Klik lihat gambar (gambar 7)
12. Dan klik tanda panah ke bawah di sebelah kiri layar (icon download) (gambar 8).
13. Taraaaaaa… gambar masuk ke galeri hape android. Resolusinya 640x640pixel.
Catatan: kalo buat diupload ke web lain atau dikirim pake aplikasi messenger, mending edit dulu aja di aplikasi pengolah gambar. Saya sendiri pake Pixlr Express.
 


Tunggu artikel lainnya:
Cara save video dari instagram dengan hape android

Jumat, 23 Januari 2015

Bumi dina Tanduk Munding* nu Nangtung Luhureun Lauk

Kata kunci tambahan:
BUMI, SAPI, IKAN


Tah, ceuk kolot, bumi téh aya dina tungtung tanduk munding* anu nangtung luhureun lauk. Fénoména alam jiga lini (gempa bumi) téh balukar tina oyagna awak munding nu ngarasa cangkeul. Ku kituna masarakat nu percaya sok gogorowokan "Aya! Aya!", minangka tanda keur munding, yén aya kénéh jelema nu ngeusian bumi (dunia).

Sabada dipaluruh sumberna ku cara nanyakeun deui ka Uwa, gening aya buku nu kungsi medar ieu "carita", ngaran bukuna "Isro Ilyat".
Pun uwa ngaos (maca) ieu buku téh kurang leuwih taun 60-70an, basa anjeunna SD. Macana téh di imah uwa-na Uwa.

Keur info tambahan, "Aya! Aya!" nu digorowokeun téh jadi sarupaning -pesan berantai- ti hiji lembur ka lembur séjén.
***
*Munding
Aya koméntar keur salah sahiji sato dina ieu tulisan. Nu ditulis jeung digambar ku sim kuring satona téh munding (kerbau), tah ceuk nu koméntar (Pa Adhe, di Pustaka Sunda) mah sapi satona téh. Bérés maca koméntar tuluy ngobrol deui jeung uwa (uwa nu béda jeung uwa nu disebutkeun saméméhna), anjeunna ngahuleng bareng ditanya ngeunaan ieu carita -satona munding. Anjeunna malik nanya, "Munding kitu? Asa sapi."
***
Gambar di luhur téh gambar meunang sim kuring pribadi. Digambar dinten Juma'ah ping 23 Januari 2015. Pikiran keur ngagambarkeun bumi, munding, jeung lauk éta téh datang sabada ngobrol jeung Imam sareng Doli, mahasiswa Pend. Sejarah UPI (2012) di ruang kerja Pa Muhamad Mutakin kuncén PKM-UPI.

Carita bumi dina tanduk munding ieu di keluarga sim kuring dicaritakeun ku nini jeung ku uwa. Nyekrup pisan jeung carita nu katarima ku Imam ti kolotna.

Tindakan masarakat anu gogorowokan "Aya! Aya!" mah dienyakeun ku pun Bapa. Ari pun Bapa (Bapa sim kuring) asalna ti wewengkon Cingaweul, Majenang, Jawa Tengah.

Minggu, 18 Januari 2015

DONGÉNG PUTRI MUTIARA


PUTRI MUTIARA*

Kacaritakeun di hiji karajaan aya putri anu geulis kawanti-wanti. Imutna éndah kabina-bina. Béja pabéja-béja, aya nu ditepikeun ku jelema tina baham kana ceuli. Aya nu ditalatahkeun ku daun ka angin. Aya nu dibawa ku manuk-manuk anu ngarapung ka madhab papat.

Éta putri téh resep pisan kana barang-barang anu harérang. Anu tina beling, anu tina keramik, jeung kana sing sakur barang nu hérang putri resepeun. Ceuk cenah, pangna putri resep kana barang nu hérang téh resep kana kajujuranana. Éta barang bakal némbongkeun kalangkang putri sakumaha ayana diri putri nu keur ningali kana éta barang.

Béja yén aya putri anu geulis kawanti-wanti téh sumebar ka unggal arah, ka rupa-rupa daérah, ka loba nagara. Nepi ka aya hiji pangéran nu keur néangan jodona nékad datang ka karajaan tempat si putri nganjrek. Datangna éta pangéran téh matak pikabungaheun pisan keur Raja jeung Ratu mah. Putri bakal ditanyaan.

Sawatara poé pangéran milu meuting di éta karajaan. Nepi ka dina hiji beurang, pangéran jeung putri ngahaja papendak. Bareng pendak, pangeran sologoto, ngadupak barang hérang milik putri nepi ka muragna. Putri nangis, sedih kacida. Pangéran diusir. Pangéran jeung putri teu jadi nikah.

Ti waktu diusirna pangéran nu datang ngalamar téa, jeung satuluyna unggal aya lalaki nu rék niat hirup bareng jeung putri, putri méré ujian sangkan éta lalaki téh bisa ngajaga naon nu dipikanyaah ku éta putri. Nya éta barang-barang harérang téa.

Unggal aya lalaki nu datang, unggal aya barang hérang nu peupeus. Putri kacida sedihna. Nepi ka manéna hayang ngajauhan sagalana.

Putri pamit ka indung-bapana, Ratu jeung Raja. Neda widi yén manéhna téh rék indit. Manéhna rék tatapa di tempat nu moal aya jelema nu ngulampreng salian ti anu ditakdirkeun hirup bareng jeung manéhna. Anu moal meupeuskeun nanaon.

Putri indit ka basisir, mekel sagala rupa barang nu dipikacinta ku manéhna, barang-barang harérang. Nincak keusik, nincak lambak, tuluy nepi ka cai laut geus satuur, sacangkéng, sadada, sabeuheung, nepi ka putri laput teuleum ka laut. Laut surti kana pamaksudan putri. Laut teu daék minuhan bayah putri ku caina. Laut rék mantuan putri tatapa. Laut nyiptakeun cangkang nu kuat ngarah putri kalindungan. Lila ti lila putri cicing di jero lindungan laut, putri ngahiji jeung barang-barang hérangna, putri robah jadi mutiara. Sabar nungguan jelema nu bisa ngangkat manéhna mawa ka tempat nu pangéndahna.

*carita Putri Mutiara ieu datang tina lamunan kuring basa di kamar mandi. Andi Gita Lesmana, 2015.

Baé nya urang ngarang dongéng.

Najan ceuk téorina mah -dongéng téh karya balaréa, hartina tara kanyahoan saha nu ngarangna (Budi Rahayu Tamsyah, 1996:121).