Senin, 17 Agustus 2015

SEDIKIT RINGKASAN MENUJU NAMA INDONESIA

Happy Birth Day (HBD) mungkin lebih kekinian, tetapi rasanya kurang pas bila digunakan untuk menyatakan selamat hari kemerdekaan. Beberapa kali saya menemukan tulisan “HBD Indonesia” di media sosial.

Hal tersebut memunculkan keinginan untuk mencari tahu asal-usul nama “Indonesia”. Sedikit yang saya temukan, tapi agar kekinian, saya post saja menjadi status.
Sebelum memiliki nama Indonesia, wilayah kepulauan yang menjadi negara Indonesia sekarang pernah mendapatkan beberapa sebutan dari beberapa pihak yang berbeda. Sebutan-sebutan tersebut di antaranya:
1)    Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan) oleh bangsa Tionghoa,
2)    Dwipantara (Kepulauan Tanah Sebrang) dalam catatan kuno bangsa India,
3)    Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa) oleh bangsa Arab,
4)    Indische Archipel, Indian Archipelago, atau I’Archipel Indien (Kepulauan Hindia) atau juga disebut Hindia Timur oleh bangsa-bangsa Eropa,
5)    Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda) oleh unit politik di bawah jajahan Belanda,
6)    To-Indo (Hindia Timur) oleh Pemerintah pendudukan Jepang.
7)    Insulinde* (Kepulauan Hindia) oleh Edward Douwes Dekker (Multatuli)

James Richardson Logan (1819-1869) memberikan nama yang lebih khas untuk Kepulauan Hindia, yakni Indonesia. Pertama kali nama Indonesia muncul dalam jurnal JIAEA volume IV tahun 1850.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Lalu atas inisiatif Mohammad Hatta, tahun 1922 nama organisasi pelajar “Indische Vareeniging” berubah menjadi “Indonesische Vereeniging”, dan majalah kelompok tersebut yang asalnya bernama “Hindia Poetra” diubah menjadi “Indonesia Merdeka”.

Secara politik, nama Indonesia berawal sejak Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club tahun 1924, Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia, dan Jong Islamieten Bond yang memebentuk kepanduan “Nationaal Indonesische Padvinderij (Nativij)” pada tahun 1925. Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Sumber: Wikipedia. Dirangkum deui.
17 Agustus 2015