Selasa, 08 April 2014

Satu Tahun Pasca Diterima dan Tidak Kuliah di Pascasarjana

S2/Pasca Sarjana

Sudah hampir satu tahun berlalu, ketegangan seputar pendaftaran kuliah S2 saya.
***
Dulu, setelah lulus kuliah S1, saya memikirkan S2, tapi tidak mengkategorikan sebagai keinginan. Saya berfikir; (1) S2 dengan uang pribadi tanpa jelas akan menjadi apa adalah kesia-siaan. Hanya akan menambah pengangguran bertitel ganda. (2) Lulus S2, bekerja sebagai karyawan kelas bawah dengan gajih kecil, sayang sekali telah bergelar tinggi. (3) S2 dengan uang pribadi, tapi jelas dengan arah masa depan, masih bisa ditoleransi. (4) S2 tanpa mengeluarkan biaya, kenapa tidak? (5) Apalagi dengan jaminan ikatan kerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Indonesia. (6) Sebenarnya masih ada beberapa (fikiran,analisa so tau) yang bisa saya sebutkan, tapi tidak akan.
***
Awal tahun 2013 adalah waktu ketika saya mendapat berbagai respon karena saya mendaftarkan diri ke Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Teman saya, Utom, tak hentinya meledek, "Cenah moal S2?".
Saya menjawab, "Urang moal S2 lamun teu jelas urang rék jadi naon ka hareupna."
Teman saya yang lain, Isal, "Manéh S2? Hadé lah, ngan mun geus lulus tetep jadi guru honorér, ku urang dianteur ka Pasupati keur bunuh diri."
***
Saya mendaftar S2 UPI, biaya pendaftaran sekitar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu Rupiah). Lalu mengikuti tes potensi akademik (TPA) dan tes bahasa Inggris (tertulis). Lulus sebagai pelamar S2 ke 16 dari 32 pelamar pada prodi yang saya pilih.
Di samping itu, saya mendaftar beasiswa BPPDN (Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri) DIKTI. Dua orang yang paling berjasa dalam proses pendaftaran beasiswa saya: Neng Sarah dan Indra Azimi. Neng Sarah adalah teman sejak kecil, sedangkan Indra Azimi adalah orang baik yang tidak saya kenal.
Indra Azimi membuat sebuah blog dengan isi sangat berharga. Diskusi tentang semua mekanisme pendaftaran BPPDN. Kedua orang tersebut adalah penerima beasiswa BPPDN.
***
Setelah lulus seleksi pascasarjana UPI, yang saya pikir seleksinya (cukup) mudah, persyaratan pendaftarannya tidak rumit -setelah saya bandingkan dengan persyaratan pendaftaran di kampus yang lain. Tinggal satu tahap lagi yang harus saya lewati agar saya terdaftar sebagai siswa Sekolah Pascasarjana UPI, yakni membayar uang semester sebesar Rp.7.975.500,00 (delapan juta Rupiah kurang sedikit) untuk semester ganjil 2013/2014. Waktu pembayaran berlangsung dari tanggal 11 s.d. 17 Juli 2013, waktu tersebut sesuai dengan waktu yang tertera pada lampiran surat 'Hasil seleksi masuk SPs UPI' yang dikirim melewati pos dan sampai di rumah saya.
Seharusnya, setelah menyelesaikan pembayaran biaya di atas, saya mengurus tahap-tahap berikutnya dalam proses pendaftaran BPPDN. Namun tidak saya lanjutkan.
Sebuah 'tragedi' terjadi. Saya dianggap mengundurkan diri dari kampus tersebut.
Tragedi, saya menyebutnya tragedi, sesekali saya menyebutnya kecelakaan. Ah, apapun yang bisa disebut tidak mengenakan. Dan saya tidak jadi kuliah S2.
***
Untuk kalian yang membaca tulisan ini, tertarik mendaftar S2 dengan biaya dari beasiswa DIKTI. Web DIKTI yang sederhana itu sudah mewadahi semua yang kalian butuhkan. Hanya saja tidak sistematis. Kalian harus mengunduh beberapa file pdf, dan membacanya di luar web. Cari saja buku pedoman BPPDN (yang harus diunduh) yang pernah dikeluarkan DIKTI pada program beasiswa terahir, informasi yang dibutuhkan ada di sana.
***
Sekarang saya belum tertarik lagi. Tapi tidak tau kalau besok, ketika bangun saya mendapatkan sudut pandang yang berbeda. Haha.
***
Oya, kalo mau kuliah, cari perguruan tinggi yang bagus. Lumayan, poin plus buat mahasiswanya.

5 komentar:

  1. tragedi atau kecelakaan apa yg dimaksud?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah lulus seleksi, tp ga diterusin kuliahnya.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Oya? Tetap semangat ya Kang.
      Semoga kita sama-sama sukses di kesempatan yang lain.
      Aamiin.

      Nb: nuhun udah mampir ke blog saya :)

      Hapus
  3. Oya? Tetap semangat ya Kang.
    Semoga kita sama-sama sukses di kesempatan yang lain.
    Aamiin.

    Nb: nuhun udah mampir ke blog saya :)

    BalasHapus