Ini adalah
tulisan pertamaku tentang aku dan sepeda. Aku harap aku akan mampu menuliskan
apapun tentang aku dan sepeda di waktu yang akan datang. Sekarang, saat aku
menuliskan ini aku berkeinginan untuk menuliskan apapun yang aku ‘temukan’
ketika bergelut dengan sepeda.
Sepeda yang aku
gunakan sekarang adalah milik bapakku. Sepeda balap jadul atau lebih keren
disebut vintage road bike dengan merk Kuwahara, produk Jepang dan tidak akan
dijual. Dibeli pada taun 1980an, taun 1990an disimpan dengan kondisi tidak
terurus. Lalu setelah sepeda kembali muncul dan kembali nge-trend sepeda itu dipakai lagi, sekitar
tahun 2013an.
Untuk permulaan,
aku akan bercerita sedikit tentang aku yang mulai bersepeda. Aku mulai rutin
bersepeda pada akhir tahun 2015. Jarak yang aku tempuh pun biasa saja. Pergi
dari rumah di jalan Tubagus Ismail Raya, di daerah Dago, bersepeda ke kampus
UPI di jalan Setiabudi. Tubagus Ismail – Upi menjadi rute bersepeda, selain itu
jarang sekali.
Sutu hari di awal
tahun 2016, aku tertarik bersepeda bersama bapak, paman, dan kaka sepupuku ke
daerah Punclut. Dataran tinggi di kabupaten Bandung, berbatasan sekali dengan
kota Bandung, tidka jauh dari lokasi kampus Unpar di jl. Ciumbuleuit. Untuk orang-orang
yang ingin bervakansi, Punclut menjadi tempat yang cocok. Di sana banyak rumah
makan yang menyajikan pemandangan kota Bandung.
Sejak bersepeda
ke punclut itu aku menjadi rutin bersepeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar